Web Toolbar by Wibiya

TAHUN BARU 1431 H DENGAN AKSI PEDULI OKSIGEN


Menyambut tahun baru Islam 1431 Hijriyah, tidak mesti dengan paai ta’aruf, hal inilah yang di lakukan oleh siswa – siswi SD Integral Luqman Al Hakim. Agar kegiatan lebih bermakna, maka pada hari kamis 17 Desember 2009 sebanyak 40 Siswa dan dipandu 6 guru pembimbing telah melakukan Long March dengan naik sepeda pancal dalam tema “ Sekolah Peduli Oksigen “.

Di awalai dari halaman sekolah, seluruh siswa menuju kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro. Di kantor yang beralamat di jalan Patimura ini seluruh siswa disambut langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Bapak. Zainudin , Kasubdin TK dan SD Bapak Akhyar. Pada kesempatan itu beliau memberikan motivasi dan dukungan pada program-program SD Integral Luqman Al Hakim. Di hadapan bapak –bapak dan ibu- ibu Dinas Pendidikan, anak-anak melakukan penanaman beberapa tenaman dan pohon seperti palem putri, salam dan puring.

Beranjak dari Dinas Pendidikan seluruh siswa melanjutkan perjalanan ke markas KODIM 0813 Bojonegoro yang di sambut langsung oleh komandan KODIM yaitu Bapak. Letkol Infatri Taufik Risnandar berserta prajuritnya. Di tempat ini pula anak-anak melaukan penanaman pohon dan bunga di halaman KODIM. Pada kesempatan ini Bapak komandan juga memberikan nasehat-nasehat dan petuah yang sangat luar biasa bermanfaat bagi para siswa dan para guru.

Usai kegiatan di KODIM 0813 Bojonegoro seluruh siswa di jemput mobil Polisi dan di kawal dua sepedah motor BM yang nyaring sirinenya menuju Polres Bojonegoro. Di lapangan Praktek Polres dengan penuh keakraban dan kebersamaan dengan di pandu oleh Bapak Noto salah satu personel Polres Bojonegoro dan di pimpin oleh Bapak Kanit Patroli Aiptu Sulistiyono siswa-siswi dan guru juga melakukan penanaman pohon dan bunga.


Di akhir acara pak Noto yang ramah dan supel itu berharap semoga siswa-siswi Sd Integral Luqman Al Hakim kelak menjadi pemimpin bangsa ( tentunya yang berbudi mulia begitu kan... pak ? ).

Akhirnya masing-masing siswa membawa sekuntum bunga sebagai cindra mata dari Bapak Polisi dan dikawal BM kembali kesekolah. Mereka membawa banyak pengalaman dan pelajaran yang didapatkan dari acara yang dilaksanakan dalam setengah hari itu.
Read More...

Beda Pemenang dan Pecundang !!!!

Pemenang selalu bagian dari solusi

Pecundang selalu bagian dari masalah

Pemenang selalu menampilkan program kerja

Pecundang selalu menyodorkan kambing hitam

Pemenang berkata “Akan saya kerjakan!”

Pecundang berkata “Itu bukan tugas saya!”

Pemenang selalu menemukan solusi dalam setiap masalah

Pecundang selalu menemukan masalah dalam setiap solusi

Pemenang melihat rumput hijau di antara bebatuan

Pecundang selalu melihat batu di antara rerumputan

Pemenang bertekad : “Hari ini akan saya tuntaskan!”

Pecundang selalu berniat : “Kapan-kapan jika sempat!”

Pemenang selalu berkata, “Sulit tapi bisa”

Pecundang selalu berkata, Mungkin tetapi sulit”

Anda termasuk yang mana?….
Read More...

Qian Hong yang Tabah



Qian HongYan - Gadis Puntung yang masih tersenyum

menyambut dunia

Qian Hongyan mengalami kecelakaan dan kehilangan kedua

kakinya bahkan pinggulnya, dan perlu mencari jalan keluar.

Keluarganya di Cina miskin dan tidak dapat membeli kaki palsu, maka ia

menggunakan bola basket untuk memudahkan gerakannya.

Qian Hongyan juga dikenal sbg Basket Ball Girl.

Qian menggunakan dua sangga kayu untuk menyeret

> tubuhnya dan tidak mengeluh,

> > walau dia telah gonta ganti bola basket 6 kali.

ia tetap ke sekolah, walaupun harus bersusah payah ke

sana . Dan.. ia tetap tersenyum menyambut dunia

Setelah bbrp lama, Ada yang berbaik hati dan

menyumbangkan kedua kaki palsu untuk Qian HongYan

Menghibur Teman Senasib dan . Happy aja, Masih

Tersenyum menyambut dunia

ini..


Akan kah kita masih mengeluh dengan kondisi kita? karena alasan hal hal yg
> > kecil.
> > Tidak ada apa apa nya keadaan kita apabila
> dibandingkan dengan keadaan Gadis
> > belia Qian Hong n Yan, yang dapat tetap ceria dan
> bersemangat meskipun
> > kekurangan organ tubuh nya yang sangat vital,
> mobilitas sangat terhambat,
> > keadaan ekonomi yang sangat lemah…. Tetapi tetap
> senyum nya adalah
> > anugerah dari Tuhan yang terindah…..
sumber dari :http://yohanestantama.com
Read More...

Dulzhijah Ceria 1430 H




Pada idul adha ini SD Integral Mengadakan acara untuk memeriahkan hari Raya Dzulhijah dengan mengelar Dzulhijah ceria, yang diisi dengan berbagai acara. salah satunya adalah pentas kreasi siswa dan taklupa juga menyembelih hewan qur'ban. di mana bertujuan supaya jejak nabi Ibrahim dan Putranya Ismail dicontoh Oleh Siswa-siswi SD Integral Luqman Al Hakim Bojonegoro. begitu meriahnya sampai siswa semua ikut berpartisipasi dalam melaksanakan penyembelihan hewan qur'ban.
Read More...

Fasilitas



1. Gedung Lantai II
2. Masjid
3. Lab. Komputer
4. Halaman Bermain
5. Taman Budidaya
Read More...

Download

>> Dialog Interaktif Pendidikan ( Ust. Bagus priyosembodo)

Materi Seminar Pengenalan Adiwiyata Di Dinas Pendidikan Bojonegoro Tgl. 2 Desember 2010 Download di sini
Read More...

Prestasi Yang Diperoleh


1. Juara 1 Pidato Bahasa Inggris SD/MI Sekarisedenan Bojonegoro Trophy Kadin P & K Lamongan Tahun 2006.
2. Juara 1 Adzan Tingkat SD sekecamatan Bojonegoro dalam rangka HUT RI ke 63 Tahun 2008.
3. Juara I CCAI Tingkat SD Sekabupaten Bojonegoro Tahun Ajaran 2007 / 2008.
4. Juara I Hafalan Juz Amma TQA KASI VII LPPTKA-BKPRMI Kabupaten Bojonegoro Tahun 2008.
5. Juara I Mendongeng tingkat guru se Kabupaten Bojonegoro Tahun 2008.
6. Juara II PI Lomba MTQ dan Sari Tilawah SD HUT RI ke 64 Tahun 2009 Kec Bojonegoro.
7. Juara II Menyusun dan membaca Puisi I Muharam 1426 H
8. Juara III CCAI Tingkat SD Sekabupaten Bojonegoro Tahun pelajaran 2006/2007 KKG PAI Kabupaten Bojonegoro.
9. Juara III Pidato Bahasa Arab SD/MI Sekarisedenan Bojonegoro Tahun 2006 Trophy Dikdasmen Muhammadiyah Babat.
10. Juara III Bahasa Inggris SD/MI Sekarisedenan Bojonegoro Tahun 2006 Trophy Dikdasmen Muhammadiyah Babat.
Read More...

11 Faktor Keberhasilan Siswa


Baik,mari kita buka What Works in Schools: Translating Research into Action yang ditulis oleh Robert J. Marzano. Soal penelitian, Marzano memang dikenal sebagai pakar paling kompeten dalam masalah manajemen kelas. Dari penelitiannya secara intensif selama lebih dari 40 tahun, Marzano telah menghasilkan tak kurang dari 25 buku yang menjadi rujukan penting tentang bagaimana seorang guru seharusnya mengelola kelas.

Lalu apa yang bisa kita petik dari What Works in Schools? Banyak hal. Di antaranya yang menarik perhatian saya adalah kesimpulan Marzano tentang 11 faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa. Kesebelas faktor tersebut tersebar dalam 3 aspek, yakni sekolah, guru dan siswa.
Agar pembicaraan kita lebih efektif, mari kita perbincangkan satu per satu secara ringkas:
Sekolah. Faktor pertama yang sangat menentukan kemampuan sekolah mengantar siswa meraih sukses adalah jaminan bahwa kurikulum yang berlaku di sekolah benar-benar layak diandalkan dan dapat diterapkan oleh guru-guru. Sebaik apa pun kurikulum yang telah dirumuskan oleh sekolah, jika guru-guru tidak mampu menerjemahkan dalam tindakan kelas, maka kurikulum tersebut akan sia-sia. Ujung-ujungnya, untuk memenuhi tuntutan kurikulum, yang dilakukan oleh guru bukan menerapkan kurikulum tersebut setepat dan sebaik mungkin, tetapi melakukan drilling. Sebuah proses latihan agar siswa terampil mengerjakan soal. Bukan memahami materi dan konsep sehingga menguasai pelajaran dengan baik.
Kedua, tujuan yang menantang dan umpan balik yang efektif (challenging goals and effective feedback). Tujuan yang mudah dicapai, tidak merangsang kita untuk berusaha dengan sungguh-sungguh. Sebabnya, tanpa usaha kita bisa meraih tujuan tersebut dengan mudah. Sebaliknya, tujuan yang terlalu sulit dicapai, sementara kapasitas mental untuk berusaha meraih dengan gigih belum terbentuk dengan kuat, menjadikan seseorang merasa tidak mampu meraih. Akibatnya, ia tidak mengerahkan seluruh kemampuannya untuk berusaha.
Sebaliknya, tujuan yang menantang akan mendorong kita untuk berusaha dengan sungguh-sungguh. Kita berjuang mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Semakin upaya kita mendekatkan pada tujuan, semakin kita bergairah. Semakin yakin bahwa upaya yang kita lakukan sudah tepat dan ada manfaatnya, maka akan semakin bersemangat kita melakukannya. Ini berarti perlu umpan balik yang tepat. Tanpa umpan balik yang efektif, semangat yang menyala-nyala itu bisa surut kembali. Meskipun ada sebagian orang yang tetap bersemangat tatkala usahanya tidak memperoleh umpan balik yang berarti, tetapi jenis orang seperti ini sangat sedikit.
Ketiga, keterlibatan orangtua dan komunitas. Ini bagian yang sangat penting. Keberhasilan program pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi oleh bagaimana orangtua berinteraksi dengan anaknya. Keselarasan antara sekolah dan orangtua berperan besar dalam mempersiapkan anak meraih sukses. Itu sebabnya, sekolah perlu memiliki program yang secara khusus dirancang untuk membekali orangtua agar memiliki pengetahuan dan kecakapan teknis mengasuh anak serta keselarasan komunikasi dengan sekolah. Pengetahuan dan kecakapan teknis mengasuh bisa diberikan oleh sekolah melalui kegiatan-kegiatan seperti parenting skill class, in house workshop atau berbagai bentuk kegiatan lainnya. Sedangkan keselarasan komunikasi bisa dibangun melalui kegiatan family gathering, breakfast with headmaster, atau blog dan milis orangtua yang dikelola oleh sekolah bersama komite sekolah.
Kegiatan breakfast with headmaster (sarapan bersama kepala sekolah) misalnya, bisa menjadi forum dimana orangtua dapat menyampaikan masukan dan protes secara terbuka. Sebaliknya sekolah bisa menyampaikan harapan maupun kebijakan kepada orangtua secara akrab. Melalui forum semacam ini, ganjalan bisa ditiadakan, komplain bisa segera ditangani dan orangtua tidak perlu melontarkan kritik di depan anaknya. Yang terakhir ini, selain tidak produktif, juga menyebabkan kepercayaan (trust) siswa kepada guru bisa melemah. Padahal kepercayaan merupakan kunci sangat penting bagi keberhasilan pendidikan dan pembelajaran di kelas.
Keempat, lingkungan yang aman dan teratur. Lingkungan yang aman memberi ketenangan bagi staf, guru dan siswa. Sedangkan keteraturan memudahkan siswa beradaptasi dengan peraturan sekolah, peraturan kelas, harapan guru serta keragaman teman. Sedangkan bagi guru, keteraturan memudahkan proses memunculkan perilaku yang diharapkan (expected behavior) dari siswa. Keteraturan juga memudahkan guru membentuk pola belajar.
Kelima, kolegialitas dan profesionalisme (collegiality & proffesionalism). Hubungan yang bersifat kolegial antara guru dengan guru lain, guru dengan kepala sekolah, staf maupun manajemen berperan besar menciptakan komunitas yang bersahabat, akrab, saling menghormati dan saling mendukung. Pada gilirannya, ini sangat menunjang keberhasilan pembelajaran dan pendidikan di sekolah, terutama dalam menciptakan iklim sekolah (school climate) yang hangat dan saling mendukung.
Tentu saja hangatnya hubungan antar guru dan unsur lain di sekolah tidak boleh mengabaikan tugas pokok mereka masing-masing. Itu sebabnya, kolegialitas harus berjalan seiring dengan profesionalisme.
Nah.
***

Guru. Ini merupakan aspek yang paling menentukan. Studi yang dilakukan oleh Marzano menunjukkan bahwa prestasi siswa akan meningkat jika mereka ditangani guru yang efektif, meskipun sekolahnya di bawah rata-rata, bahkan sangat tidak efektif. Lebih-lebih jika guru maupun sekolah sama-sama efektif, pengaruhnya akan lebih dahsyat. Sebaliknya, meskipun sekolah terbilang bermutu, prestasi siswa akan merosot jika guru tidak efektif. Artinya, peran guru dalam menciptakan keberhasilan siswa betul-betul sangat menentukan.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dari aspek guru. Pertama, strategi instruksional. Ini berkait dengan kecakapan guru menyampaikan materi di depan kelas. Ada 9 aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan menyampaikan materi. Tetapi kita belum bisa mendiskusikannya saat ini.
Kedua, kecakapan mengelola kelas (classroom management). Ada empat aspek yang terkait dengan manajemen kelas, yakni penerapan dan penegakan aturan di kelas, strategi pendisiplinan siswa, menjaga dan memperkuat hubungan yang baik antara guru dengan siswa, serta merawat dan menguatkan sikap mental siswa.
Faktor kedua ini sebenarnya perlu pembahasan yang sangat panjang, tetapi kali ini rasanya cukup sampai di sini mengingat kesempatan yang sangat terbatas. InsyaAllah pada lain kesempatan bisa kita perbincangkan secara lebih serius, termasuk terkait dengan bagaimana mengelola anak-anak dengan perilaku bermasalah agar mereka bisa belajar dengan normal sebagaimana yang lain dan tidak mengganggu teman sekelasnya tatkala mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.
Ketiga, desain kurikulum kelas. Ini berkait dengan bagaimana guru merancang kegiatan di kelas secara terstruktur agar tujuan pembelajaran di kelas secara keseluruhan dapat tercapai.
***

Siswa. Ada tiga faktor yang berpengaruh, yakni lingkungan rumah, kecerdasan yang dipelajari atau pengetahuan yang melatarbelakangi serta motivasi. Saya berharap kita bisa berbincang tentang motivasi siswa secara lebih serius pada lain kesempatan.
Semoga bermanfaat. by.Ust. Fauzil Adhim
Read More...

Pemilihan Duta Lingkungan Hidup


Disamping berfungsi sebagai hamba Allah Manusia di muka bumi punya fungsi Kholifatullah yaitu wali Allah untuk menciptakan kemakmuran bagi seluruh alam.

Hal ini yang mendorong sekolah Integral Hidayatullah Khususnya SD Integral Luqman Al Hakim Bojonegorobegitu konsen peduli terhadap lingkungan hidup. Hal ini pula yang menjadi dasar diadakan pemilihan Duta Lingkungan Hidup yang talah di laksanakan pada Tanggal 9 November 2009.

Pada pemilihan ini telah dipilih 2 Nama duta utama lingkungan hidup SD Integral Luqman Al Hakim yaitu HILMAN RAHMATULLAH dari Kelas VI dan i MUISYATUN NIKMAH DEWI disamping kedua siswa tersebut di pilih 8 duta lingkungan hidup yaitu :
1. LAILAN SOROKAWA KIBI dari Kelas VI
2. BILQIS SAFIRA dari Kelas V
3. SALSABILA ASMI dari Kelas V
4. BELLA KAFFA EL HAQI dari Kelas V
5. KHAFIDOH NURUL FADHILA dari Kelas IV
6. NUR ALIFATUL MA’RUFAH dari Kelas IV
7. NIKA HIDAYATUR RAHMAH dari Kelas IV
8. M. FARHAN dari Kelas III
Pemilihan Duta Lingkungan Hidup ini mereka bisa menjadi kader-kader yang peduli lingkungan dan dapat menjadi contoh bagi teman-teman lainya.
Read More...

Parade Makanan dan Minuman Tradisional



Tidak hanya di bidang Akademis, pembentukan karakter dan pendidikan Life Skill sejak dini telah di tanamkan pada anak- anak di SD Integral Luqman Al Hakim Bojonegoro. Seperti pada Hari Senin Tanggal 9 November 2009, semua siswa terlibat dalam “Parade Makanan dan Minuman Tradisional”, dimana pada acara ini mereka menjajakan jajanan dan minuman tradisional Seperti lemet, gethuk, pisang goreng, ote-ote, wedang jahe, jus buah dan lain sebagainya.
Ya, seluruh siswa terlibat mereka yang menjadi pedagang dan mereka pula yang menjadi pembeli. Inilah pendidikan Entrepreneur yang diangkat oleh sekolah.
Read More...

Workshop “ Menciptakan Sekolah Berbasis Lingkungan Green and Clean “


Bertempat di masjid Al Mubarok Pesantren Hidayatullah Bojonegoro pada hari Rabu 11 November 2009. telah diadakan Workshop “ Menciptakan Sekolah Berbasis Lingkungan Green and Clean”.

Pada acara yang diikuti para Pengurus Yayasan, Dewan Guru TK Yaa Bunayya Bojonegoro dan SD Integral Luqman Al Hakim, Karyawan dan beberapa perwakilan dari wali murid. Disampaikan pada acara tersebut betapa pentingnya menciptakan Sekolah yang berwawasan lingkungan Oleh Bapak Surijan, S.Pd dari SD Negeri Kandangan III ( Sekolah Penerima Adi Wiyata 2009 ).

Acara yang diadakan olah BMH ( Baitul Maal Hidayatullah Bojonegoro ) ini hadir pula Bapak Bambang Sutopo dari Badan Lingkungan Hidup ( BLH ) Kabupaten Bojonegoro dengan memberikan dukungan penuh untuk mengawal dan membina SD Integral Luqman Al Hakim menjadi Duta Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro pada pemiliahan Sekolah ADIWIYATA 2010.
Read More...

Hakikat dan Urgensi Bimbingan dan Konseling


Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).

Konseli sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (on becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, konseli memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Disamping itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan konseli tidak selalu berlangsung secara mulus, atau bebas dari masalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alur linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut.

Perkembangan konseli tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) warga masyarakat. Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar jangkauan kemampuan, maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku konseli, seperti terjadinya stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi atau penyimpangan perilaku. Perubahan lingkungan yang diduga mempengaruhi gaya hidup, dan kesenjangan perkembangan tersebut, di antaranya: pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat, pertumbuhan kota-kota, kesenjangan tingkat sosial ekonomi masyarakat, revolusi teknologi informasi, pergeseran fungsi atau struktur keluarga, dan perubahan struktur masyarakat dari agraris ke industri.

Iklim lingkungan kehidupan yang kurang sehat, seperti : maraknya tayangan pornografi di televisi dan VCD; penyalahgunaan alat kontrasepsi, minuman keras, dan obat-obat terlarang/narkoba yang tak terkontrol; ketidak harmonisan dalam kehidupan keluarga; dan dekadensi moral orang dewasa sangat mempengaruhi pola perilaku atau gaya hidup konseli (terutama pada usia remaja) yang cenderung menyimpang dari kaidah-kaidah moral (akhlak yang mulia), seperti: pelanggaran tata tertib Sekolah/Madrasah, tawuran, meminum minuman keras, menjadi pecandu Narkoba atau NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya, seperti: ganja, narkotika, ectasy, putau, dan sabu-sabu), kriminalitas, dan pergaulan bebas (free sex).

Penampilan perilaku remaja seperti di atas sangat tidak diharapkan, karena tidak sesuai dengan sosok pribadi manusia Indonesia yang dicita-citakan, seperti tercantum dalam tujuan pendidikan nasional (UU No. 20 Tahun 2003), yaitu: (1) beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) memiliki pengetahuan dan keterampilan, (4) memiliki kesehatan jasmani dan rohani, (5) memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta (6) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperatif (yang mengharuskan) bagi semua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke arah pencapaian tujuan pendidikan tersebut.

Upaya menangkal dan mencegah perilaku-perilaku yang tidak diharapkan seperti disebutkan, adalah mengembangkan potensi konseli dan memfasilitasi mereka secara sistematik dan terprogram untuk mencapai standar kompetensi kemandirian. Upaya ini merupakan wilayah garapan bimbingan dan konseling yang harus dilakukan secara proaktif dan berbasis data tentang perkembangan konseli beserta berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Dengan demikian, pendidikan yang bermutu, efektif atau ideal adalah yang mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utamanya secara sinergi, yaitu bidang administratif dan kepemimpinan, bidang instruksional atau kurikuler, dan bidang bimbingan dan konseling. Pendidikan yang hanya melaksanakan bidang administratif dan instruksional dengan mengabaikan bidang bimbingan dan konseling, hanya akan menghasilkan konseli yang pintar dan terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang memiliki kemampuan atau kematangan dalam aspek kepribadian.

Pada saat ini telah terjadi perubahan paradigma pendekatan bimbingan dan konseling, yaitu dari pendekatan yang berorientasi tradisional, remedial, klinis, dan terpusat pada konselor, kepada pendekatan yang berorientasi perkembangan dan preventif. Pendekatan bimbingan dan konseling perkembangan (Developmental Guidance and Counseling), atau bimbingan dan konseling komprehensif (Comprehensive Guidance and Counseling). Pelayanan bimbingan dan konseling komprehensif didasarkan kepada upaya pencapaian tugas perkembangan, pengembangan potensi, dan pengentasan masalah-masalah konseli. Tugas-tugas perkembangan dirumuskan sebagai standar kompetensi yang harus dicapai konseli, sehingga pendekatan ini disebut juga bimbingan dan konseling berbasis standar (standard based guidance and counseling). Standar dimaksud adalah standar kompetensi kemandirian (periksa lampiran 1).

Dalam pelaksanaannya, pendekatan ini menekankan kolaborasi antara konselor dengan para personal Sekolah/ Madrasah lainnya (pimpinan Sekolah/Madrasah, guru-guru, dan staf administrasi), orang tua konseli, dan pihak-pihak ter-kait lainnya (seperti instansi pemerintah/swasta dan para ahli : psikolog dan dokter). Pendekatan ini terintegrasi dengan proses pendidikan di Sekolah/Madrasah secara keseluruhan dalam upaya membantu para konseli agar dapat mengem-bangkan atau mewujudkan potensi dirinya secara penuh, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.

Atas dasar itu, maka implementasi bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah diorientasikan kepada upaya memfasilitasi perkembangan potensi konseli, yang meliputi as-pek pribadi, sosial, belajar, dan karir; atau terkait dengan pengembangan pribadi konseli sebagai makhluk yang berdimensi biopsikososiospiritual (biologis, psikis, sosial, dan spiritual). akhmadsudrajat.wordpress.com
Read More...

5 Prinsip Komunikasi dengan Anak


Anak memiliki jiwa yang unik yang perlu diselami secara dalam, terutama hal komukasi. Agar komunikasi berjalan efektif dan diperlukan kiat khusus. Berikut ada lima prinsip komunikasi terhadap anak.

1. Jangan pernah menganggap anak bodoh atau tak tahu apa-apa

Berbeda dengan anggapan banyak orang dewasa ini, anak yang paling kecil sekalipun sebenarnya sudah menyerap banyak hal dari lingkungannya. Ia melihat, merasakan, mendengar dan memikirkan (meski masih dalam kapasitas yang terba-tas). Kadang-kadang bahkan dengan kepekaan yarg luar biasa. Expect more they'll give you more.

2. Hati-hati dengan kemampuan orang tua menghipnotis anak

Prinsip programming komputer garbage in garbage out (sampah yang masuk, sampah yang keluar), benar-benar terbukti dalam pendidikan anak. Kalau orang tua ingin memperoleh output yang berkualitas, masukkanlah bahan-bahan mentah yäng baik. Pujian, pengharga-an, kata-kata manis, omelan yang proporsional dan tidak rnerendahkan harga diri anak; semuanya menentukan output itu. Sebaliknya, celaan dan hinaan akan menghipnotis anak bahwa dirinya tak berharga sampai ia dewasa.

3. Dibutuhkan kelenturan dan fleksibilitas

Kadang-kadang, orang tua perlu menjadi 'pelindung dan pahlawan', kadang-kadang sebagai teman dan sahabat, dan pada waktunya nanti sebagai seorang ayah/ibu yang realistis menerima berbagai kondisi dan keter-batasan. Tentu dibutuhkan kepekaan untuk itu. Misalnya pada saat sulit, orang tua justru bershenti bersikap sebagai sahabat dan lebih bertindak sebagai pelindung. Sesudah konfrontasi atau krisis, tidak peduli berapapun usianya, anak membutuhkan suasana terlindungi.

Ia, dan juga kita, membutuhkan 'ruang', yang lebih tenang; kita bisa memberinya dengan bersikap sebagai pelindung. Misalnya, dengan berbicara tenang, pandang mata anak. Jangan hujani dengan terlalu banyak pertanyaan. Syukur alhamdulillah, kebanyakan orang tua sebenamya sudah dibekali naluri untuk ber-tindak peka seperti ini, meski semata-mata mengandalkan naluri pun tak terlalu tepat.

4. Semaksimal mungkin menyediakan tiga unsur penting komunikasi yakni; waktu, sentuhan dan bicara.

Tiga faktor utama inilah yang menentukan apakah komuniksi orang tua dan anak akan sehat, apakah anak akan tumbuh kembang normal dan sehat sertasiap memasuki dunia luas. Apakah ia akan tumbuh menjadi anak yang penuh percaya diri dan siap menghadapi tantangan, atau anak penakut dan rendah diri. Bahkan ayah/ibu yang sangat sibuk pun sebenarnya bisa tetap menyediakan waktu yang cukup bagi anak mereka. Ada teknik-teknik untuk itu; misalnya, dengan memberi anak beberapa me-nit perhatian yang tak terbagi dalam sehari.

Semua orang memiliki yang disebut skin hunger k'n langer; ra-sa lapar akan sentuhan. Tak perduli berapa usia kita, kita membutuhkan kasih sayang yang diwujudkan dengan sen-tuhan. Ini bisa berarti, cubit, sayang, gelitikan, gulat atau ciuman. Selama masih bisa, sebanyak-banyaknya sentuhan itu pada anak; tidak akan lama lagi mereka sudah akan merasa malu dicium oleh ayah/ibu mereka. Namun, jangan berhenti karena mereka malu dicium; sentuh dengan cara lain, misalnya meragkul bahu atau menggelitik. Pada dasamya, mereka tetap membutuhkannya. Akan halnya bicara, ba-nyak hal yang bisa diperhati-kan.

Misalnya saja, orang tua dapat berbicara pada anak lewat mendongeng, bacaan ayat suci, nyanyian, 'goda-menggoda, humor dan lelucon. Berbicara adalah juga mendengar dengan baik dan peka; membaca raut muka serta pengungkapan isi hati. Berbicara adalah memuji, mengomeli, sesekali mengancam, menyatakan cinta, menyatakan kesedihan dan kekecewaan. Berbicara adalah menghargai pendapat anak, memintanya menghargai pendapat orang lain. Berbicara bicara serius, ringan ataupun sambil lalu.

5. Menggunakan kreativitas

Tidak semua ketrampilan dan pengetahuan bi diperoleh seketika. Karena itu di-butuhkan keberanian mencoba dan kreativitas. Dua faktor Bantu orang tua menghadapi berbagai tantangan yang mungkin tak bisa dicegah, seperti godaan dari luar rumah. Contoh ketika seorang ibu terpaksa mengambil keputusan pindah dari lingkungan yang sekarang, karena dirasa tak lagi aman bagi perkembangan anak-anaknya.

Bagaimana bila orang tua merasa 'terlanjur' salah dalam berkomunikasi dengan anak? Alhamdulillah, Allah Ta'ala melengkapi manusia dengan kemampuan melupakan suatu pengalaman buruk dan bangkit kembali dari kegagalannya. Karena itu, selamat mencoba resep berkomunikasi dengan anak ini.

Dikutip dari Makalah Shanti W:E: Soekanto pada Seminar Sehari Komunikasi Efektif Orang Tua dan Anak.
Read More...

PROGRAM SEKOLAH BERSIH DAN HIJAU




Kerusakan lingkungan yang saat ini terjadi telah mencapai stadium yang amat kronis. Pencemaran tanah, air dan udara terjadi di mana-mana, suhu permukaan bumi bertambah panas, flora dan fauna banyak mengalami kerusakan dan kepunahan, tanah longsor, banjir bandang dan lain sebagainya.

Di sisi lain kesadaran penduduk bumi
( manusia ) tentang lingkungan hidup amat rendah. Hal ini terbukti dengan kebiasaan masyarakat membuang sampah di tempat sembarangan dan tidak dikelola secara baik. Perlakuan terhadap air yang tidak tepat. Dalam skala besar eksploitasi alam dan penebangan pohon di hutan dilakukan secara membabi buta.

Sikap dan perlakuan terhadap alam/lingkungan seperti ini tentu saja amat merugikan siapa saja, baik umat manusia saat ini lebih-lebih di masa depan. Di samping perlu adanya proteksi berupa payung hukum terhadap lingkungan, pendidikan kesadaran lingkungan sangat penting ditanamkan dan diterapkan, baik pada seluruh masyarakat maupun pada dunia pendidikan.

Pendidikan tentang kesadaran lingkungan hidup pada anak-anak usia dini ( usia play group, TK dan SD ) adalah saat yang tepat, karena pada usia ini adalah masa – masa pembentukan karakter

Bertolak dari hal inilah, sebagai lembaga pendidikan formal tingkat dasar, SD Integral Luqman Al Hakim Bojonegoro merasa perlu menanamkan rasa kepadulian ini pada anak-anak didiknya melalui program “ Sekolah Hijau dan Bersih ( Grenn ang Clean )”.

FUNGSI :
- Sarana mengenal keberadaan Allah
melalui ciptaan-Nya ( hewan, tum-
buhan dan lingkungan ).
- Sarana menanamkan karakter anak
yang cinta pada lingkungan.
- Sarana pendidikan bagi anak didik
Baik bersifat teori maupun praktek.
- Sebagai laboratorium hidup sekolah

TUJUAN :
- Tumbuh kesadaran dan kepedulian warga sekolah ( pengurus, guru, karyawan dan siswa ) terhadap lingkungan hidup.
- Menciptakan sekolah bersih, indah, rapi, sehat, aman dan hijau.
- Turut melestarikan kelangsungan lingkungan hidup.
- Terwujudnya sekolah percontohan dalam hal penanganan dan pelestarian lingkungan hidup.

KEGIATAN :

1. Penyuluhan pentingnya peduli lingkungan hidup.
2. Penanaman tanaman keras, buah, hias, sayur dan obat.
3. Pemanfaatan air limbah sekolah.
4. Pembuatan sampah organik/kompos.
5. Pemanfaatan sampah untuk kerajinan
6. Jumat bersih ( kerja bakti bersama warga sekolah ).
7. Senin Bersih ( pemeriksaan kebersihan tiap siswa ).
8. Lomba karya tulis tentang lingkungan
antar siswa
9. Pemilihan duta lingkungan hidup
sekolah.
10. Aksi peduli lingkungan di luar
sekolah.

SUBYEK DAN OBYEK :

- Murid
- Guru
- Karyawan
- Pengurus Yayasan
- Orang tua
- Masyarakat

SARANA DAN PRASARANA :

- Tersedianya kamar mandi, wc, tempat wudhu yang memadai.
- Saluran air ( got ).
- Sanitasi udara yang sehat.
- Tersedia bak sampah yang terdiri sampah organik dan non organik.
- Tersedia alat-alat kebersihan pada tiap ruangan/kelas ( sapu, lap, pel, kemluncing ).
- Tersedia rak sepatu atau loker.
- Tersedia cermin pada tiap kelas
- Tersedianya bak cuci tangan di depan kelas.
- Adanya tempat pembuatan kompos.
- Adanya poster-poster yang mendukung program green and clean
- Kurikulum lingkungan hidup.
- Adanya reward dan sangsi
Read More...

Jangan Marah


Malam hari selesai sholat Isyak. Bu Hasna membimbing anak-anknya be;lajar di rumah. Hari itu dzikri. Qoyima, Hawari, dan Afi sudah siap di ruang belajar. Di papan tertuliskan kata Al ‘Afuwww dalam huruf arab. Yang berarti Allh yang Pemaaf. Al ‘Afuww adalah salah satu nama indah yang dimiliki Allah. Bu Hasna membimbing anak-anak untuk menghafal Asmaul Husna dan memahami maksudnya.

“Al Afuww. Apa artinya Bunda?” Tanya Hawari .
‘yang pemaaf.” Jawab Bunda
“Maksudnya bagaiman Bun?” tanya Qoyima.
“ Artinya Allah banyak memaafkan.
Maaf Allah itu sangat luas. Kita harus mengetahuai keluasan maaf Allah nak”
“ Contohnya apa Bunda?” tanya Dzikri.
“kalau dalam ibadah, contohnya Allah memerintah kita shalat. Ketika kita sakit sehingga kita tidak kuat berdiri dalam shalat, maka Allah memberi keringanan, kita boleh sholat sambil duduk, jika kita duduk pun kita tidak kuat, kita boleh sambil berbaring. Jadi Allah meringankan perintah-Nya kepada orang yang tidak mampu menjalani tidak sempurna. Itu tanda Allah memaafkan.”
Aku tahu contoh yang lainya.”Sela Qoyima.
“ Coba kamu sebutkan’Kata Bunda.
“jika orang yang berbuat salah lalu ia minta ampun pada Allah, maka Allah akan menagampuni atau menghapus dosanya.”
“Alhamdulillah. Betul kau Nak.”
‘Bunda. Kata AL’Afuww juga bias dipakai untuk berdo’a dong. Contohnya gimana ?” tanya Afi.
Contohnya kita berdo’a dengan mengucapkan do’a pada Al baqarah ayat 286 Artinya, “ ……. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatillah kami. Engkaulah penolong kami……..”
“ Kalau kita berbuat salah dengan orang lain gimana Bun?” tanya Hawari
“Ya minta maaf dong pada orangnya.” Sanggah Qoyima.
“kalau orang lain berbuat salah kepada kita tapi ia tidak mau minta maaf gimana?” tanya Dzikri.
“Begini Nak. Hendaklah mengambil nilai kebaikan yang telah Allah ajarkan. Allah itu Maha Pemaaf. Jika kita tidak tahu luasnya maaf Allah. Hendaklah kita selalu memohon maaf-Nya. Banyaklah memohon ampunan-Nya. Jika berhubungan dengan orang lain yang berbuat salah kepada kita, maka lapangkanlah hatimu untuk memaafkanya Maka Allah akan memuliakanmu Nak.”
Read More...

Menempa Jiwa


Cukuplah orang tua dikatakan menyengsarakan hidup anak apabila ia membiasakan hidup mudah. Segala sesuatu yang mereka perlukan telah tersedia dengan mudah, nyaris tanpa usaha berarti, padahal, pengalaman berusaha dan menyelesaiakan masalah akan menignkatkan kapasitas pribadi seseorang. Sehingga semakin banyak masalah yang mampu ia selesaiakan, semakin tinggi nilai hidupnya.
Sesunguhnya orang tua yang kejam adalah merekan yang tidak memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan di usia itu. Kejamlah seorang ibu yang masih selalu menyuapi anaknya, setiap saat, padahal anak seharunya sudah bisa makan sendiri. Kejamlah seorng bapak yang selalu melayani keinginan anak dan memenuhi permintaan mereka. Padahal anak-anak itu kelak harus memiliki kecakapan men-tasharuf-kan hartanya. Kejamlah orang tua hanya memberi uang dan fasilitas berlimpah kepada anaknya tanpa memberi tanggung jawab, kewajiban dan tantangan kepada mereka.
Mari kita belajar dari pohon apel. Sesungguhnya apel tidak berbuah kecuali setelah daunya rontok. Jika ia ditanam di negeri yang tidak mengenal musim gugur, maka kitalah yang akan membantu agar apel tersebut berbuah. Kita membantu mengurangi daun-daunnya.
Pelajaran apa yang bisa kita petik? Perlu tantangan sebelum berbuah. Ada tantangan secara alamiah dihadapi karena kondisi yang tidak terelakan. Tetapi jika kondisi yang diperlukan tidak tersedia, maka kitalah yang harus merancang agar ada tantangan yang”menggairahkan”.
Jika kita menilik sejarah, orang-orang besar adalah mereka memiliki catantan panjang tantang ketanguhan, ketegaran, kegigihan, kejujuran, integritas, yang tinggi, keberanian dan tekad yang kuat untuk menyelesaikan setiap masalah dengan cara sebaik-baiknya sesuai dengan rambu-rambu yang telah di berikan oleh Allah Ta’la dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam ( SAW). Mereka di tempa oleh tantangan yang dating berjenjang- jenjang. Awalnya ringan dulu, lalu datang lagi tantangan yang lebih berat.
Bahkan tidak sedikit orang besar yang sejak lahir sudah dipenuhi kesulitan dan tantangan. Ia lahir dalam kesulitan, besar dalam kesulitan dan kemdian tumbuh menjadi manusia yang sanggup mengatasi berbagai kesulitan yang orang lain takut membayangkannya.
Mereka banyak menghadpi kesulitan, tetapi pada saat yang sama ada kekuatan jiwa untuk menghadapinya. Terkadang kekuatan itu mengalir dari hadirnya seorang ibu yang senantiasa memberi dukungan ketika ia merasa tak sanggup lagi. Di antara orang-orang sukses, banyak mengawali hidupnya dengan berbagai kesulitan. Bahkan sebagian mereka bahkan pernah merasa tak sanggup menghadipnya, lalu ia berikrar agar anaknya tak pernah menjumpai kepahitan hidup yang serupa. Tetapi ia lupa membedakan kepahitan hidup berbeda dengan tantangan. Alih-alih tak ingin anaknya sengsara, justru menghindarkan anak dari tantangan. Diam-diam menjadikan anaknya tak berdaya dengan melimpahi mereka fasilitas dan kemudahan.
Padahak, berlimpahnya fasilitas tanpa tantangan menjadikan anak lemah secara mental, rendah daya juangnya, mudah frustasi karena tak terbiasa menghadapi kesulitan, dan tidak memiliki keterampilan memadai dalam menyelesaikan persoalan hidup sehari-hari. Mereka inilah yang rawan terkena penyakit affluanza.
Apakah afflueanza itu ? o, banyak sekali definisi yang bisa kita temukan pada kata ini. Tetapi ada beberapa hal yang mempersamakan dari berbagai definisi itu, yakni bahwa afflueanza merupakan kondisi ketika orang menakar keberhasilan dan kebahagiaan dari beberapa banyak uang yang dimiliki, berapa mewah barang yang dikonsumsi, dan beberapa lengkap perangkat yang dipunyai beserta segala kemudahan yang bisa dibeli. Mereka dimanjakan oleh uang karena orang tua sudah merdeka secara financial, tetapi hati mereka hampa dan kebahagiaan sangat jauh dari kehidupan. Semakin mereka menganggap bisa membeli kebahagiaan dengan uang, semakin kering hidup mereka, semakin jauh pula kebahagiaan itu menghindar dari mereka. Di saat itulah mereka semakin sibuk mengejar… denga uang yang mereka punya !!
Padahal, itu justru membuatnya semakin tidak bahagia. Tetapi tak ada pilihan buat mereka sebab yang mereka ketahui, uang bisa beli apapun. Sejak kecil mereka dibesarkan denga kemudahan dan fasilitas, sehingga mereka justru menemukan banyak kesulitan dalam hidup. Apa yang sederhana buat orang lain, bisa menjadi kesulitan besar bagi dirinya.

Perlunya tantangan

Jadi apa yang membuat anak-anak itu lemah dimasa dewasanya? Mereka tak berdaya karena otot mereka, otak mereka dan mental mereka tak pernah ditempa. Mereka lemah karena terlalu banyak dimanja oleh fasilitas berlimpah. Mereka menemui banyak kesulitan karena terbiasa hidup serba mudah. Sesungguhnya, apa yang berat bisa tersa ringan, apabila kita memperoleh tempaan yang cukup untuk menghadapi tantangan. Semakin banyak tantangan yang mampu kita hadapi, akan kuatlah kita denga izin Allah ta’la.
Perlunya memberi kesempatan kepada anak untuk menghadapi tantangan bukan berarti orang tua harus membiasakan anak hidup sulit. Sangat berbeda mempersulit keadaan dengan menempa anak menghadapi kesulitan. Kita memberi kesempatan kepada anak untuk belajar dengan memberinya tanggung jawab, memberi mereka tugas untuk menyiapkan, mengatur dan menjaga apa yang mereka perlukan dalam hidup sehari-hari, serta memberi mereka kesempatan bagi mereka untuk belajar mengurusi dirinya sendiri. Jadi, bukan mereampas hak mereka untuk belajar mandiri.
Bayi usia 1, 5 Tahun misalnya secara alamiah mereka akan terdorong untuk belajar makan sendiri. Tentu saja karena belum memiliki cukup keterampilan, hasilnya bisa belepotan dan mengotori lantai. Tetapi jika atas nama kasih saying, kita tidak memberi kesempatan sehingga kia selalu menyuapinya, anak itu akan terhambat kemampuannya dan sulit tumbuh kemandiriannya.
Di usia-usia berikutnya ketika anak sudah saatnya untuk otonom, kita perlu membimbing mereka untuk menyiapkan sendiri buku pelajaran yang akan di pakai besok dan menyiapkan perlengkapannya. Secara perlahan kita memperkenalkan kepada mereka konsekuensi jika mengabaikan kewajiban. Pada saat yang sama kita mulai perlu memberi mereka tantangan –tantangan bukan membebani.

Di Balik Kesulitan, Ada Kemudahan
Insya Allah melalui tantangan yang datang secara bertahap itu, anak-anak akan belajar memecahkan kesulitan. Sesungguhnya, Allah Ta’ala letakkan kemudahan itu menyertai kesulitan. Bukankah Allah Ta’ala berfirman “ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudhan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S.Al Insyiraah:5-6).
Muhammad Sulaiman ‘Abdullah al-Asyqar meneragkan dalam tafsirnya yang bertajuk Zubdatul Tafsiir Min Fathil Qadiir bahwa maksud ayat ini ialah sesungguhnya bersama kesulitan terdapat kemudahan lain. Ibnu Mas’ud r.a dengan setatus marfu’ meneragkan seandainya kesulitan itu ada di dalam batu niscaya ia akan di ikuti kemudahan sehingga ia masuk kedalamnya kemudian mengeluarkanya dari batu tersebut. Suatu kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan. Sesungguhnya Allah berfirman “ karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Sungguh membiasakan anak hidup mudah dapat melemahkan mereka dalam keterampilan hidup, berfikir dan bersikap. Bahkan bukan tidak mungkin menyebabkan mereka lemah iman. Na’udzubillahi min dzaalik ( di kutip dari majalah Hidayatullah “ kolom parenting” Muhammad Fauzil Adzim”)

Read More...

Rahasia Keberhasilan PEMBELAJARAN Rasulullah


Sungguh, tidak mudah mendidik/berdakwah diatas dasar-dasar jahiliyah dalam keadaan masyarakat sebagai penyembah berhala, juga tidak mudah menyamapaikan dan membiasakan sesuatu yang baru di atas kebiasaan-kebiasaan yang telah mendarah daging,turun-temurun dilakukan sejak nenek moyang mereka.Banyak halangan rintangan dan cobaan yang di hadapi Rasulullah SAW saat itu.Tapi Rasulullah SAW mampu!! Mampu membawa cahaya Islam di antara mereka. Mampu menyinari kegelapnya dunia akidah pada saat itu.

Harta, Tahta, dan Wanita ditawarkan kaum kafir Quraisy untuk merebut simpati Rasulullah SAW agar menghentikan misi pendidikannya, mentauhidkan kaumya, mengesakan Tuhan sembahannya, agar hanya Allah ‘Azza wa jalla yang menjadi sembahanya, bukan yang lain. Berbagai macam gelar telah disandangkan oleh kaum Kafir Quraisy kepada Rasulullah SAW seperti tukang sihir, orang gila, fan lain-lain. Tapi Rasulullah tidak kecil hati dan selalu bersabar, tetap berjuang menegakkan kalimat Allah. Bukan hanya itu, berbagai intimidasi dilakukan oleh orang-orang yang tidak suka tarbiyahnya (pendidikan/pengajaran) Rasulullah kepada pengikut Rasulullah, tapi Rasulullah tidak pantang menyerah terus berjuan dan berjuang sampai kalimat Allah terukir ikhlas di hati para pengikutnya. Sampai kalimat Allah tegak di bumi Makkah.


Kalau mau, Rasulullah bias menerima tawaran tahta dan kekuasaan yang dijanjikan kaum kafir Quraisy jika Rasulullah bersedia”berdamai”. Dengan dbegitu Rasulullah bisa menyuruh dan memaksa orang-orang untuk masuk agama Islam dan menyembah hanya kepada Allah. Tapi Rasulullah tidak mau. Pembelajaran Islam adalah misi yang suci, harus tegak diatas dasar-dasar yang suci dan dengan cara-cara yang suci pula.
Sejarah telah mengukir prestasi pembelajaran Rasulullah sehingga generasi pada zamanya adalah generasi terbaikdalam sejarah umat Islam. Apa rahasi yang tekandung dalam keberhasilan pebelajaran Rasulullah tersebut? Di antara sebagian kecil dari sekian banyak factor penentu keberhasilan pendidikan Rasulullah : Mendapat ridha dan petunjuk Allah Ta’ala, kerja keras, perjuangan yang tidak pernah menyerah, dan pribadi atau akhlak yang terpuji.

Setiap langkah, perbuatan dan ucapan Rasulullah tidak pernah bertentangan dengan perintah Allah SWT. Selalu diridhai dan mendapat petunjuk dari Allah SWT. Beliau tidak berbicara dan bertindak selain dari petunjuk Allah, seperti yang telah difirmankan Allah dalam surat An Najm ayat 3 dan 4: “ Dan tidaklah ia (Muhammad) berkata berdasarkan hawa nafsunya, malainkan ia mendapatkan wahyu. Yang menarik dari rahasia-rahasia di atas adalah karakter dan keperibadian Rasulullah dalam mendidik. Pribadi Rasulullah dengan sifat-sifat yang mulia seperti Shidiq, Amanah, Fahonah dan Tabligh menjadi modal utama mereut simpati peserta didiknyadan untuk membangun khaira ummah( sebaik-baik umat). Sifat kasih sayang beliau menjadi perekat. Membangun kesatuan umat Islam. Dengan sifat lemah lembutnya, beliau mampu menumbuhkan hati-hati yang keras dan kejam sekalipun. Rasulullah telah berhasil mencetak generasi terbaik di jamanya. Dan bahkan telah mewariskan dua pegangan kokoh yang apabila kita berpegang teguh kepada keduanya, maka kita tidak akan tersesat selamaya, yaitu Al- Qur’an dan Alhadits.
Nah, lalu bagaimana dengan kita?? Pendidik yang hidup di jaman serba cangih, sarana dan prasarana telah tersedia, dan yang lebih penting masyarakatnya telah disinari cahaya Islam, yang segalanya mudah apabila kita mau dan mampu malaksanakannya? Sudahkah kita mengajar dan mendidik mereka dengan kasih sayang dan mengerakkan ukhuwah mereka ?? Dan sudahkah kita bekerja keras dan terus berjuang malakukan hal yang terbaik untuk kemajuan dan kesuksesan pendidikan anak-anak kita agar bisa mengulang keberhasilan pendidikan/dakwah Rasulullah SAW menciptakan generasi-generasi terbaik di jaman kita??. || Noorhikmah-Fahma –V-09|| Ust. Zainul||
Read More...

MABIT UASBN


Dalam rangka menghadapi ujian nasional & ujian sekolah maka siswa/i kelas VI Sekolah Integral Luqman Al Hakim Bojonegoro, perlu menyiapkan diri sejak dini, mulai dari persiapan fisik, mental dan akademik. oleh karena itu pada hari sabtu-ahad tanggal 2-3 Mei 2009 kemarin, sekolah mengelar acara pemantapan untuk kelas VI dengan kegiatan Mabit UASBN. yang didalamnya terdapat bebrapa materi yaitu:
Smart Quize materi UASBN, Achiefment Motivation, renungan dalam Sholat tahajud & Out Bound.
Semoga dari kegiatan ini siswa/i akan lebih siap dan mantap dalam menghadapi ujian nasional serta kehidupan yang nyata ini, sukses buat kelas VI Ucap koordinator kegiatan [Ust. Arif Rahman]
Read More...

Tes PSB Gel I



Alhamdulillah, pada hari Ahad Tgl 3-5-2009.Telah di laksanakan tes penerimaan siswa baru Th pelajaran 2009 - 2010 di Kampus Sekolah SD Integral Luqman Al Hakim.Pada gelombang I ini tercatat ada 26 calon siswa/wi, dan pada berikutnya akan di buka Gel II mulai tgl 4 Mei sampai 30 Juni 2009.
Read More...

ODA ( OUT DOOR ACTIVITY )















Kunjungan Ke Radio ISTANA
Alhamdulliah puji syukur kepada Allah SWT tuhan semesta alam bahwasanya Gerakan premuka SD Integral Luqman Al Hakim mengadakan OUT DOOR ACTIVITY
( ODA ) di Koramil Kota 0813 – 01 Bjonegoro dan Radio Istana di sambut dengan baik dan meriah di dua istansi tersebut. Menurut Pembina Pramuka SD integral Luqman Al Hakim acara ODA bertujuan untuk :
1.Menumbuhkan patriotisme pada siswa dan wawasan tentang peran TNI dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.
2.Mengetahuai proses penyiaran berita dan teknologi informasi di Radio serta menumbuhkan Bahasa / Komunikasi yang positif pada siswa.
Dengan acara ini siswa diharapkan lebih menyerap dan memaknai pelajaran yang di berikan guru.Dan terpenting lagi, mereka belajar meningkatkan kepercayaan dirinya, bekerja dalam tim, serta menagsah jiwa kepemimpinan sebagai pewaris khalifah bumi Allah SWT.||Zainul||
Read More...

Agar Anak Mencintai Allah SWT


percuma anak kita pandai kalau tidak taat pada Allah Subhana Wa Ta'aala (SWT). berikut tips agar anak kita cinta dan taat kepada ALLah SWT.

1. Kenalkan Sejak Dini
Sejak dalam kandungan seirng-sringlah memperdengarkan calon bayi dengan alunan Al Qur'an.Saar lahir di dunia bisikan kalimat tauhid di telinganya.Dendangkanlah shalawat saat membelainya.Dengungkan Asmaul Husna atau kalimat tayyibah saat menina bobokannya.Bacalah do'a saat menyuapinya hingga ia pun mendengarkanya.Dudukkan dia pada pangkuan saat kita membaca Al Qur'an, berdzikir dan berdo'a.

2. Ajak Merenungkan Keberadaan Allah SWT
dalam keseharian sering - seringlah mengajak anak berdiskusi tentang berbagai hal menarik yang mengajaknaya bernalar akan keberadaan Allah SWT. kenalkan anak akan keindahan pemandangan alam, gunug, sawah, lautan dan jangan lupa jelaskan bahwa semua adalah ciptaan Allah SWT dan menjadi bukti keberadaan Allah SWT.kaitkan peristiwa terjadinya hujan, erosi, banjir dengankekuasaan Allah SWT bukan hanya proses alam.
3.Ajarkan Tujuan penciptaan Manusia
Sejak dini anak harus diajak untuk belajar mengenal bahwa dirinya, orang tuanya, seluruh keluarganya, manusia, dunia, dan seluruh isinya diciptakan oleh Allah SWT. Itu sebabnya, mengapa manusia harus beribadah dan taat kepada Allah SWT.
4. Pengawasan dan perlindungan Allah SWT
jelaskan bahwa segala gerak gerik kita mendapatkan pengawasan dari Allah SWT dan kelak akan dimintai pertanggung jawaban dari-Nya
Didiklah anak agar menggantungkan harapan hidupnya kepada Allah SWT, di saat ia dalam kesunyian.Ajarkan padanya bahwa Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan kepada hambanya yang mendekatkan diri padanya.
5. Biasakan Melakukan perintah Allah SWT
Motivasilah anak agar senang melakukan hal-hal yang dicintai oleh Allah SWT, misalnya dengan mengajak sholat, berdo'a membaca Al Qur'an
Read More...

OPEN HOUSE SEKOLAH INTEGRAL HIDAYATULLAH BOJONEGORO


Penyerahan THROPY & Hadiah Kreasi Pasir


Selama 3 hari berturut turut Sekolah Integral Hidayatullah mengadakan OPEN HOUSE mulai tanggal 27 - 29 Maret 2009 acara itu di helat di halaman SD INTEGRAL LUQMAN AL HAKIM. Menurut Bapak Arif Rachman selaku ketua panitia "acara in sengaja diadakan untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat / wali murid atas kepercayaan yang telah di berikan kepada Sekolah Integral Hidayatullah baik di KB - TK YAA BUNAYYA maupun SD INTEGRAL LUQMAN AL HAKIM selain itu kegiatan ini juga sebagai wahana informasi penerimaan murid baru tahun ajaran 2009 / 2010 di lingkup Sekolah Integral Hidayatullah Bojonegoro.
Adapun beberapa kegiatan pendukung pada open house yaitu :
- Pentas Seni Anak
- Workshop Sains Untuk Anak
- Pelatihan APE Untuk Guru TK Se-Kab Bojonegoro
- kajian Psikologi Tentang Pendidikan
- Lomba Kreasi & Exsplorasi Pasir Untuk Anak dan Orang Tua
Alhamdulillah ......................Sungguh luar biasa dan dahsyat acara yang ada di open house.

SELAMAT DAN SUKSES UNTUK PANITIA SEMOGA KEDEPAN LEBIH BAIK LAGI.
Kritik/ Saran & Masukan yg membagun kami terima, kirimkan ke sdintegral@yahoo.com
Read More...

FOTO HOME STAY 2008




Posted by Picasa
Read More...

FOTO PERSAMI

 
 
 
 
Posted by Picasa
Read More...

Melatih Anak Berdiskusi


Melatih Anak Berdiskusi

Seringkali kita merasa jengkel dengan ulah murid- murid
setiap hari mugkin ada saja yang berulah. ada yang sengaja memancing masalah denga temanya, ada yang memang karena sesuatu yang tak di sengaja kemudian salaing tuduh dan akhirnya berkelahi.Ada yang suka memanipulasi temanya untuk kepentingan dan keenakannya sendiri. Beberapa anak yang lain senag jika ia berhasil salah seorang temanya marah atau menangis.Di sudut yang lain ada anak yang egoisdan tidak mau berbagi. Di waktu yang laian ada anak yang ingin diperhatikan dan menuntut kita untuk memperhatikan dirinya saja .... itulah mugkin duni perkembangan anak - anak.

Perilaku - perilaku yang tidak menunjukkan akhlaq yang mulia sudah seharusnya diarahkan supaya mereka menjadi individu mulia yang bisa menjadi pemimpin yang adil suatu hari nanti.Dan sudah menjadi tugas orang tua dan gurulah untuk mengarahkan mereka ketika di rumah dan selama di sekolah ...Namun tidak hanya sekali itu kita bingung.kemudian muncullah pertanyaan di benak "mau di bagaimanakan anak ini?" rasa -rasanya sudah seribu langkah kita coba dan seribu kali kita mengingatkannya tapi tak ada hasil atau bekasnyasama sekali. Tak ada perubahan sedikitpun malah mungkin kadang kala tanpa kita sadari kenakalan semakin menjadi . Mungkin itulah ujian kesabaran kita untuk tetap berusaha dan pantang menyerah.
mengapa kemudian cara kita tidak efektif, salah satu kemugkinan penyebabnya ada si seberapa tepatkah kita menganalisasuatu kasus / masalah yang dan menemukan akar permasalahnya dengan tepat. Sering kali kita tergesa - gesa memfonis dan kemudian kmengambil langkah tergesa - gesa yang bisa jadi langkah itu tidak menghasilkan perubahan positif tapi justru sebaliknya. Hasilnya bukan mereka lepasa dari masalah tetapi justru menambah masalah. Mungkin saja masalah mereka yang tadinya sedrhana justru berkembnag kemamana - mana dan tambah runyam karena kesalahan kita ketika menyelesaikanya. Disinilah kita sebgai guru perlu mengedepankan kominikasi dua arah yang efektif. Kita sebagai orang dewasa perlu membuka jalur komunikasi. Kitalah yang lebih efektif tepat untuk memulainya.
Memperhatikan, mendengarkan dan berdiskusi dengan mereka mungkin adalah kunci utama bagi permasalahan anak - anak tersebut. Kurang atau berlebihannya perhatian akan menghasilkan dampak yang negatif bagi anak - anak. Perhatian yang di berikan orang tua maupun guru Insya Allah bisa mengurangi sikap negatif mereka untuk diarahkan kepada sikap positif. Dengan perhatian tulus, Isnya Allah mereka juga akan lebih mudah diarahkan. Namun ketika kita lupa memperhatikan, menghargai, memuji dan mendengarkan mereka sedangkan kita tak kunjung sadar dengan sikap tersebut, kemungkinan besar mereka akan lari kepada orang lain. Apa jadinya jiak pelarian tersebut adalah para pecandu narkoba atau perokok berat terutama bagi para remaja. Atau jika ia masih anak - anak , bisa jadi kemudian mencari perhatian dari teman- temannya dengan cara berbuat onar. Atau berbuat ulah kepda temannya untuk medapatkan perhatian dari kita atau orang dewasa disekitarnya.

Dengan begitu bisa jadi tanpa sadar kita telah menjadikan anak - anak itu menjadi bermaslah karena kita mengabaikannya. Mungkin tanpa sadar sikap negatif mereka yang menyebalkan adalah hasil didikan kitayang salah terhadap mereka. Mungkin tanpa sadar kita turut ikut andil menjadikan merka anak perusak karena kita kurang pas dalam memperhatikan atau bisa jadi kita sama sekalitidak memperhatikannya karena sibuk dengan diri kita sendiri atau terlalu berlebihan dalam memperhatikannya.

Sikap perhatian yang sesuai dengan kebutuhan akan mendatangkan kepercayaan terhadap kita. Perhatian akan membuka jalan untuk berdiskusi.

Mendengarkan semua cerita / masalah anak dengan sikap netral tanpa siakp menyalahkan di depan akan memancing anak untuk bererita lebih banyak tentang alasan kenakalan mereka. Dari diskusi insya Allah masalah mereka akan tampak lebih jelas dan akar masalahpun akan kita temukan. Selanjutnya perumusan solusi bisa dilakukan dengan tingkat kesalahan yang lebih kecil. || fahma Jan 09|| Kak.Jai
Read More...

MENGHORMATI HAK ANAK



MENGHORMATI HAK ANAK

Bagaimana sikap Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ( SAW )
terhadap anak-anak ?
Secara ringkas, saat bercanda sebagai teman,
saat bertutur sebagai guru,
dan terhadap hak anak, Rasulullah SAW menjadi pelindung dan penjaga.

Melalui tindakan dan ucapannya, rasulullah Muhammad mengajarkan kepada kita bagai mana menghormati hak anak. Barang kali inilah yang membuat anak - anak di masa Rasulullah SAW mudah menerima kebenaran, ringan mendengarakan nasehat dan ketika dewasa tidak sibuk mendahulukan hak. Mereka bersegera mendahulukan kewajiban karena di masa kecil mereka selalu di jaga haknya.

marilah kita ingat peristiwa yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.Dari Sahl bin Sa'ad RA, Rasulullah SAW pernah di suguhi minuman. Beliau meminumnya sedikit. Disebelah kanan beliau ada seorang bocah dan disebelah kiri beliau duduk para orang tua. Beliau bertanya kepada si anak, “ Apakah engkau rela minuman ini aku berikan kepada mereka ?” Si anak menjawan, “ Aku tidak rela, ya Rasul Allah, demi Allah aku tidak akan memperkenankan siapa pun merebut bagianku darimu,” Rasulullah SAW meletakkan minuman itu ke tangan anak kecil tersebut.

Pelajaran apa yang bisa kita petik adari Hadits ini? “ Rasulallah SAW memelihara hak si anak dengan menyuguhkan minuman terlebih dahulu kepadanya karena ia berada di samping kanan beliau,” Kata Najib Khalid Al –Amr menuturkan dalam Min Asaalibir Rasul SAW Fit Tarbiyah.

“ini adalah bentuk pendidikan yang menjadikan anak seakan berada dalam jajaran jajaran para orang tua dari segi perolehan hak. Ketika anak telah merasa mengambil haknya, perasaan cintanya kepada Rasulullah SAW akan bertambah dan keimanan kepada risalah beliau akan semakin kokoh,”Kata najib Khalid Al – ‘Amr seraya menambahkan,” dari sinilah potensi kreativitasnya akan berkembang dalam naungan dakwah beliau.”

Cara bersikap seperti ni membuata anak merasa berharga. Ia memiliki citra diri yang baik. Tidak menganggap dirinya buruk, tidak pula memandang orang dewasa dan lingkungan pada umumnya sebagai sumber kektakutan. Selanjutnya, anak akan memiliki konsep diri yang positif sehingga mampu mengembangkan potensinya secara optimal. Rasa percaya diri yang sangat besar, sering kali di tentukan oleh seberapa baik anak memperoleh perlakuan dari orang tua. Bukan apa yang ia miliki untuk ditunjukkan kepada orang lain.

Mencintai Tanpa Syarat
Alfie Kohn, seorang pesikolog sekaligus penulis buku Unconditional Parenting, menunjukkan bahwacinta yang tulus lebih efektif untuk mengasuh, mengarahkan , mendidik, danmendorong anak untuk lebih bertangung jawab. Jika anda ingin anak – anak lebih hormat kepada anda beserta apa yang anda katakan, tumbuhkanlah kepercayaan mereka kepada anda. Caranya ? cintailah mereka sepenuh hati dengan tulus, tanpa syarat.
Selain itu, anak – anak akan memperhatiakan kata – kata anda. Jika anda berbohong kepadanya, anak tidak akan percaya kepada setiap perkataan anda. Sekalipun itu nasehat yang palaing baik. Padahal tanpa kepercayaan bagaimana mungkin anak – anak akan tergerak untuk melakukan apa yang kita inginkan?
Di sinilah kita bisa memahami mengapa rasulullah SAW sangat menekankan agar kita mencintai anak – anak tnpa syarat, menepati janji,tidak berbohong, dan adil terhadap mereka. Bagaimana anak – anak kita mengimani Tuhannya kelak, sangat dipengaruhi oleh cara kita memperlakukan mereka di waktu kecil.
Ingatlah ketika Rasulullah SAW bersabda,” Cintailah anak – anak dan kasih sayangilah mereka. Bila menjanjika sesuatu kepada mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui, hanya kamulah yang memberi mereka rizki,”( riwayat Bukhari).
Selain tentang seruan untuk melimpahkan cinta dan kasih saying kepada anak, ada dua hal yang perlu kita renugkan dari hadits tersebut. Pertama, berkait dengan sabda Nabi SAW, “ Sesungguhnya yang mereka ketahuai hanya kamula yang memberi rizki.” Ini mengingatkan saya pada teori pesikologi agama yang menunjukana bahwa keyakinan bukan pengetahuan kepada Tuhan sangat di pengaruhi oleh pengalaman anak berhubungan dengan orang tua. Mereka memiliki orang rua pelit,tidak konsisten dan tidak memiliki prinsip dalam mengsuh anak, cenderung menjadi pribadi yang sulit membangun keyayakinan sangat kuta terhadap sifat pemurah Allah Ta’ala meskipun pengetahuan tentanga hal tersebut sangat luas. Wallahu a’lam bishawab.
Kedua ,menepati janji. Inimerupakan bagian dari berkata dengan perkataan yang benar (qaulan sadiida). Inilah salah satu dari dua kunci mendidik anak yang ditunjukkan oleh Allah ‘Azza wa jalla dalam al- Qur’an surat An- Nisaa’ ayat 9, Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT ) berfirman,”Dan hendaklah takut kepada Allah orang – orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak – anak yeng lemah,yang mereka khawatir terhadap mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
Bagaimana kalau kita melakukan hal – hal yang kurang baik ? jika kita benar - benar berusaha untuk selalu berkata jujur kepada anak, sementara kita tidak ingin menjadi contoh yang buruk bagi mereka. Maka insya Allah kejujuran akan menununtun kita untuk berbenah. Ada dorongan dari dalam diri kita untuk terus memperbaiki diri agar bisa menjadi contoh yang layak bagi mereka. Kalau tidak, kita akan menghadapi dua kemungkinan .
Pertama, lidah kita kelu ketika berbicara kebaikan dan kebenaran kepada anak di sebabkan dua hal tersebut tidak melekat pada diri kita.
Kedua,kita berbohong kepada mereka untuk menutupi keburukan, sehingga kita justru melanggar apa yang telah di perintahkan oleh Allah Ta’ala dalam Surat An – Nisaa’ ayat 9. Padahal berkata yang jujur ( qaulan sadiida) merupakan kunci untuk melahirkan generasi yang kuat dan tidak menghawatirkan. Wallahu a’lam bishawab.
Inilah diantara hikmah berbicara engan perkataan yang benar kepada anak. Secara keseluruhan, berbicara yang benar akan membawa kita pada kebaikan. Allah ‘azza wa jalla akan membaguskan amal – amal kita dan mengampuni dosa kita. Allah Ta’ala berfirman,” Hai orang – orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan – amalanmu dan mengampuni bagimu dosa – dosamu Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rasul- Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”
( Qs. Al – Ahzab [33] : 70 -71).
Jika berkai dengan tugas kita sebagai orangtua, kesungguhan untuk berkata yang benar akan mendorong kita terus berbenah, sehingga kapasitas pribadi kita sebagai orangtua akan lebih baik dari waktu ke waktu.
Selebihnya, saya hanya ingin mengaris bawahi tentang betap pentingnya anak – anak memperoleh pengalaman bagaimana hak-haknya dimuliakan, dijaga dan dipenuhi oleh orangtua. Ada amanah yang harus kita pertanggung jawabkan kelak di Yaumil Qiyamah, termasuk bagaimana menghormati hak yang telah ditetapkan oleh Allah Ta’ala dan rasul-Nya bagi anak- anak kita. Wallahu a’lam bishawab |Hidayatullah Kolom Parenting: Fauzil Adhim Maret 09 | Mr Jai |
Read More...
 
Copyright (c) 2010 SD Integral Luqman Al Hakim Bojonegoro
Jl. Lisman 18 B Bojonegoro Telp (0353) 7705344,888025, Email :sdintegral@yahoo.com